Karya Ilmiah Ini Disusun Berdasarkan Tugas Akhir Individu
Mata Kuliah Lingkungan Bisnis
Nama : Yusuf Abid
Nim : 14.11.8101
Kelas : S1.TI.08
Kelompok : H
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2014/2015
ABSTRAK
Di era yang serba digital ini sangat mudah seseorang mencari informasi dan bertukar informasi. Tidak hanya informasi yang bisa didapatkan dengan mudah untuk saat ini, akan tetapi pekerjaan pun sudah bisa didapat dengan mudah pada era ini, hanya dengan bermodal internet access di rumah dan 1 Personal Computer seseorang sudah mampu mencari uang/rejeki. Mengapa demikian ? karna saat ini banyak situs yang menawarkan pekerjaan di internet seperti freelancer.com, sribu.com, dan 99designs.com dan masih banyak lagi. Secara umum situs-situs ini mempunyai sistem kerjasama dengan beberapa perusahan ternama maupun perorangan untuk membagikan informasi lowongan pekerjaan kepada anggota situs tersebut, hal inilah yang menjadikan internet sangat bermanfaat untuk mencari pundi-pundi rejeki. Akan tetapi ada satu hal yang harus anda pahami jika anda ingin menekuni suatu pekerjaan di internet, yaitu minimal anda harus punya skill dalam bidang apapun. Karna hal ini sangat menentukan jenis lowongan pekerjaan apa yang akan anda tentukan nanti. Gambaran sederhananya seperti ini, anda daftar ke salah satu situs, anda pilih jenis pekerjaan apa yang anda mau, kemudian kerjakan apa yang diminta oleh client anda, jika sudah selesai dan client anda cocok dengan hasil kerjaan anda, maka pundi-pundi rejeki akan anda dapatkan.
ISI
Jaman sudah mulai berubah, waktu terus bergulir, abad mulai berganti, misteri kehidupan mulai terbuka, masa kebodohan sudah menjadi masa ilmu pengetahuan dan banyak sekali perubahan yang telah terjadi selama ini. Apakah anda merasakannya ? atau anda hanya sekedar tahu kalau jaman sudah berubah tanpa mengetahui dengan pasti perubahan apa sebenarnya yang telah terjadi pada dunia ini. Saat ini dunia memang telah berubah, yang mana informasi sudah sangat terbuka, orang dapat dengan mudah mendapatkan informasi apa yang mereka inginkan dan tanpa mengenal jarak maupun waktu, kapan saja dan dimana saja seseorang dapat mencari informasi baik itu melalui media cetak maupun elektronik. Internet adalah salah satu hal yang memiliki dampak yang sangat signifikan dalam perkembangan informasi di abad 21 ini. Karna dengan adanya internet informasi sudah bisa didapat hanya dengan menghubungkan media yang kita punya dengan jaringan internet. Baik itu melalui handphone, computer, tab, smartphone,dan masih banyak lagi.
Saat ini tidak hanya informasi yang bisa didapat dengan mudah melalui internet, promosi bisnis, marketing, mencari teman, bahkan pekerjaan bisa didapat dengan mudah di internet. Banyak para pelajar maupun pengajar ataupun masyarakat yang masih belum memahami bagaimana mendapatkan uang atau rejeki tanpa mengurangi waktu belajar atau waktu kerja, bahkan malah mengasah/meningkatkan Skill dan Knowledge mereka. Saat ini hal seperti ini sangat bisa dilakukan dengan banyaknya situs freelance online yang menawarkan pekerjaan kepada netizen(penduduk internet), seperti : freelancer.com, sribu.com, dan 99designs.com situs-situs semacam ini sebenarnya masih banyak, akan tetapi yang saya sebutkan, itu adalah salah satu situs yang sangat populer dikalangan netizen.
Tenaga lepas atau pekerja lepas (Bahasa Inggris: freelance), adalah seseorang yang bekerja sendiri dan tidak berkomitmen kepada majikan jangka panjang tertentu.
A. Jenis Pekerjaan
A. Jenis Pekerjaan
Bidang yang umum di mana seseorang dapat menjadi tenaga lepas meliputi: jurnalisme, penerbitan buku, penerbitan jurnal, dan bentuk-bentuk menulis, redaktur, redaktur-cetak, pengoreksi-cetak, pengindeksan, penyalin tulisan, programer komputer dan desain grafis, konsultan dan penerjemah
Praktek tenaga lepas sangat bervariasi. Beberapa memerlukan klien mereka untuk menandatangani kontrak tertulis, sementara yang lain dapat melakukan pekerjaan berdasarkan perjanjian lisan, yang mungkin dilaksanakan melalui sifat pekerjaan tersebut. Beberapa pekerja lepas dapat memberikan perkiraan tertulis dari hasil kerja mereka dan meminta pembayaran di muka dari klien mereka.
Pembayaran untuk pekerjaan lepas juga bervariasi. Pekerja lepas mungkin mengenakan biaya pada klien mereka dalam hitungan per hari, per jam, per halaman, atau pada basis per-proyek. Daripada tarif tetap atau biaya, beberapa pekerja lepas telah mengadopsi metode "harga berbasis nilai" berdasarkan persepsi nilai dari yang mereka hasilkan untuk klien. Dengan perubahan sendiri, pengaturan pembayaran dapat dimuka, persentase dimuka, atau setelah penyelesaian pekerjaan / kontrak. Untuk proyek yang lebih kompleks, kontrak dapat menetapkan jadwal pembayaran berdasarkan tonggak atau hasil proyek.
Dalam profesi paling melibatkan penciptaan kekayaan intelektual, "tenaga lepas" dan istilah turunannya sering disediakan untuk pekerja yang membuat karya atas inisiatif mereka sendiri, kemudian mencari seseorang untuk menerbitkannya. Mereka biasanya menjaga hak cipta atas karya mereka dan menjual hak untuk penerbit dalam kontrak waktu-terbatas. Sebaliknya, pekerja yang dipekerjakan untuk membuat tulisan / karya sesuai dengan spesifikasi khusus dari penerbit atau pelanggan lain disebut sebagai "kontraktor independen" dan istilah lain yang serupa. Mereka tidak memiliki hak cipta terhadap karya-karya tersebut, yang ditulis sebagai karya yang dibuat karena sewa. Contoh legalitas hal ini adalah di Amerika Serikat, dimana hak cipta karya yang dibuat oleh pekerja lepas sewaan diatur dalam salah satu kategori kekayaan intelektual yang didefinisikan dalam undang-undang hak cipta AS - Bab 101, Copyright Act 1976 (17 USC § 101).
Praktek tenaga lepas sangat bervariasi. Beberapa memerlukan klien mereka untuk menandatangani kontrak tertulis, sementara yang lain dapat melakukan pekerjaan berdasarkan perjanjian lisan, yang mungkin dilaksanakan melalui sifat pekerjaan tersebut. Beberapa pekerja lepas dapat memberikan perkiraan tertulis dari hasil kerja mereka dan meminta pembayaran di muka dari klien mereka.
Pembayaran untuk pekerjaan lepas juga bervariasi. Pekerja lepas mungkin mengenakan biaya pada klien mereka dalam hitungan per hari, per jam, per halaman, atau pada basis per-proyek. Daripada tarif tetap atau biaya, beberapa pekerja lepas telah mengadopsi metode "harga berbasis nilai" berdasarkan persepsi nilai dari yang mereka hasilkan untuk klien. Dengan perubahan sendiri, pengaturan pembayaran dapat dimuka, persentase dimuka, atau setelah penyelesaian pekerjaan / kontrak. Untuk proyek yang lebih kompleks, kontrak dapat menetapkan jadwal pembayaran berdasarkan tonggak atau hasil proyek.
Dalam profesi paling melibatkan penciptaan kekayaan intelektual, "tenaga lepas" dan istilah turunannya sering disediakan untuk pekerja yang membuat karya atas inisiatif mereka sendiri, kemudian mencari seseorang untuk menerbitkannya. Mereka biasanya menjaga hak cipta atas karya mereka dan menjual hak untuk penerbit dalam kontrak waktu-terbatas. Sebaliknya, pekerja yang dipekerjakan untuk membuat tulisan / karya sesuai dengan spesifikasi khusus dari penerbit atau pelanggan lain disebut sebagai "kontraktor independen" dan istilah lain yang serupa. Mereka tidak memiliki hak cipta terhadap karya-karya tersebut, yang ditulis sebagai karya yang dibuat karena sewa. Contoh legalitas hal ini adalah di Amerika Serikat, dimana hak cipta karya yang dibuat oleh pekerja lepas sewaan diatur dalam salah satu kategori kekayaan intelektual yang didefinisikan dalam undang-undang hak cipta AS - Bab 101, Copyright Act 1976 (17 USC § 101).
B. Kisah Sukses
Berikut adalah kisah orang-orang yang telah sukses bertapak karir menjadi freelancer :
1. Brian Wong
Jika Anda seorang tech dan penggila game, kemungkinan bahwa Anda telah mendengar banyak tentang Brian Wong. Dia adalah seorang pengusaha muda, pendiri dan CEO dari Kiip. Salah satu hal yang Anda mungkin tidak tahu tentang Brian adalah bahwa ia memulai langkahnya seperti kebanyakan freelancer. Pada awalnya, ia bekerja merancang iklan menggunakan Photoshop dan mendapatkan upah dari klien.
Seiring waktu berlalu, dia berpikir tentang inovasi model iklan mobile game. Saat itulah ia mendirikan Kiip, aplikasi mobile yang menguntungkan untuk menyediakan klien mereka, dengan imbalan tertentu.
Kiip telah berkembang pesat selama dua tahun terakhir saat bermitra dengan perusahaan-perusahaan besar, seperti, Disney, Carl Jr, Kodak, PepsiCo, Sony, Guinness World Records dan banyak lagi. Startup membuat Brian menjadi pengusaha termuda dan memiliki usaha yang didanai dunia dan Mashable menamainya dalam daftar “Top 5 Young Entrepreneurs to Watch” pada tahun 2010 silam.
2. Sahil Lavingia
Sahil Lavingia adalah seorang desainer muda berbakat dan pengusaha serial yang kita semua harus menyorotnya. Dia telah merancang serangkaian aplikasi dan bekerja untuk brand terkemuka dan terkenal di industri media termasuk desain Pinterest, salah satu media sosial yang paling besar.
Sementara ia bekerja di Pinterest, ia mendapatkan banyak pengalaman. Kemudian, ia mengkombinasikan apa yang telah ia pelajari dari pengalaman masa lalunya, kemudian mendirikan Gumroad, sebuah layanan website yang bertujuan untuk membantu orang menjual barang mereka secara online.
Gumroad didirikan pada tahun 2011, dan tumbuh secara signifikan selama beberapa bulan terakhir. Dia mulai mengumpulkan lebih dari $ 8.1M dalam pendanaan dari perusahaan modal ventura terkenal, seperti, Kleiner Perkins Caufield & Byers, SV Angel, Collaborative Fund dan lain-lain.
Selebriti terkenal seperti Girl Talk, Wiz Khalifa dan David Banner telah menggunakan platform ini untuk menjual barang-barang mereka, dan inilah yang membuktikan bahwa Gumroad berada di jalur yang benar menuju kesuksesan.
Berikut adalah kisah orang-orang yang telah sukses bertapak karir menjadi freelancer :
1. Brian Wong
Jika Anda seorang tech dan penggila game, kemungkinan bahwa Anda telah mendengar banyak tentang Brian Wong. Dia adalah seorang pengusaha muda, pendiri dan CEO dari Kiip. Salah satu hal yang Anda mungkin tidak tahu tentang Brian adalah bahwa ia memulai langkahnya seperti kebanyakan freelancer. Pada awalnya, ia bekerja merancang iklan menggunakan Photoshop dan mendapatkan upah dari klien.
Seiring waktu berlalu, dia berpikir tentang inovasi model iklan mobile game. Saat itulah ia mendirikan Kiip, aplikasi mobile yang menguntungkan untuk menyediakan klien mereka, dengan imbalan tertentu.
Kiip telah berkembang pesat selama dua tahun terakhir saat bermitra dengan perusahaan-perusahaan besar, seperti, Disney, Carl Jr, Kodak, PepsiCo, Sony, Guinness World Records dan banyak lagi. Startup membuat Brian menjadi pengusaha termuda dan memiliki usaha yang didanai dunia dan Mashable menamainya dalam daftar “Top 5 Young Entrepreneurs to Watch” pada tahun 2010 silam.
2. Sahil Lavingia
Sahil Lavingia adalah seorang desainer muda berbakat dan pengusaha serial yang kita semua harus menyorotnya. Dia telah merancang serangkaian aplikasi dan bekerja untuk brand terkemuka dan terkenal di industri media termasuk desain Pinterest, salah satu media sosial yang paling besar.
Sementara ia bekerja di Pinterest, ia mendapatkan banyak pengalaman. Kemudian, ia mengkombinasikan apa yang telah ia pelajari dari pengalaman masa lalunya, kemudian mendirikan Gumroad, sebuah layanan website yang bertujuan untuk membantu orang menjual barang mereka secara online.
Gumroad didirikan pada tahun 2011, dan tumbuh secara signifikan selama beberapa bulan terakhir. Dia mulai mengumpulkan lebih dari $ 8.1M dalam pendanaan dari perusahaan modal ventura terkenal, seperti, Kleiner Perkins Caufield & Byers, SV Angel, Collaborative Fund dan lain-lain.
Selebriti terkenal seperti Girl Talk, Wiz Khalifa dan David Banner telah menggunakan platform ini untuk menjual barang-barang mereka, dan inilah yang membuktikan bahwa Gumroad berada di jalur yang benar menuju kesuksesan.
3. Arfi dan Arie, Lulusan SMK
SUASANA ruang tamu di rumah Arfi’an Fuadi, 28, di Jalan Canden, Salatiga, Jawa Tengah, masih dipenuhi nuansa Idul Fitri. Jajanan Lebaran seperti kacang, nastar, dan kue kering memenuhi meja untuk menjamu tamu yang berkunjung.
Di sebelah ruang tamu terdapat ruangan yang lebih kecil. Di dalamnya ada tiga unit komputer. Rupanya, di ruangan kecil itulah Arfi –panggilan Arfi’an Fuadi– bersama sang adik M. Arie Kurniawan dan dua karyawannya mengeksekusi order design engineering dari berbagai negara.
Kiprah dua bersaudara itu di dunia rancang teknik internasional tak perlu diragukan lagi. Tahun lalu Arie memenangi kompetisi tiga dimensi (3D) design engineering untuk jet engine bracket (penggantung mesin jet pesawat) yang diselenggarakan General Electric (GE) Amerika Serikat. Arie mengalahkan sekitar 700 peserta dari 56 negara.
”Lomba ini membuat alat penggantung mesin jet seringan mungkin dengan tetap mempertahankan kekuatan angkut mesin jet seberat 9.500 pon. Saya berhasil mengurangi berat dari 2 kilogram lebih menjadi 327 gram saja. Berkurang 84 persen bobotnya,” ungkap Arie ketika ditemui di rumah kakaknya, Senin (4/8).
Yang membanggakan, Arie mengalahkan para pakar design engineering yang tingkat pendidikannya jauh di atas dirinya.
Misalnya, juara kedua diraih seorang PhD dari Swedia yang bekerja di Swedish Air Force. Sedangkan yang nomor tiga lulusan Oxford University yang kini bekerja di Airbus. ”Padahal, saya hanya lulusan SMK Teknik Mekanik Otomotif,” jelas Arie.
Sekilas memang tak masuk akal. Bagaimana bisa seorang lulusan SMK yang belum pernah mendapatkan materi pendidikan CAD (computer aided design) mampu mengalahkan doktor dan mahasiswa S-3 yang bekerja di perusahaan pembuat pesawat? CAD adalah program komputer untuk menggambar suatu produk atau bagian dari suatu produk.
Rupanya, ilmu utak-atik desain teknik itu diperoleh dan didalami Arie dan kakaknya, Arfi, secara otodidak. Hampir setiap hari keduanya melakukan berbagai percobaan menggunakan program di komputernya. Mereka juga belajar dari referensi-referensi yang berserak di berbagai situs tentang design engineering.
”Terus terang dulu komputer saja kami tidak punya. Kami harus belajar komputer di rumah saudara. Lama-lama kami jadi menguasai. Bahkan, para tetangga yang mau beli komputer, sampai kami yang disuruh ke toko untuk memilihkan,” kenang Arfi.
SUASANA ruang tamu di rumah Arfi’an Fuadi, 28, di Jalan Canden, Salatiga, Jawa Tengah, masih dipenuhi nuansa Idul Fitri. Jajanan Lebaran seperti kacang, nastar, dan kue kering memenuhi meja untuk menjamu tamu yang berkunjung.
Di sebelah ruang tamu terdapat ruangan yang lebih kecil. Di dalamnya ada tiga unit komputer. Rupanya, di ruangan kecil itulah Arfi –panggilan Arfi’an Fuadi– bersama sang adik M. Arie Kurniawan dan dua karyawannya mengeksekusi order design engineering dari berbagai negara.
Kiprah dua bersaudara itu di dunia rancang teknik internasional tak perlu diragukan lagi. Tahun lalu Arie memenangi kompetisi tiga dimensi (3D) design engineering untuk jet engine bracket (penggantung mesin jet pesawat) yang diselenggarakan General Electric (GE) Amerika Serikat. Arie mengalahkan sekitar 700 peserta dari 56 negara.
”Lomba ini membuat alat penggantung mesin jet seringan mungkin dengan tetap mempertahankan kekuatan angkut mesin jet seberat 9.500 pon. Saya berhasil mengurangi berat dari 2 kilogram lebih menjadi 327 gram saja. Berkurang 84 persen bobotnya,” ungkap Arie ketika ditemui di rumah kakaknya, Senin (4/8).
Yang membanggakan, Arie mengalahkan para pakar design engineering yang tingkat pendidikannya jauh di atas dirinya.
Misalnya, juara kedua diraih seorang PhD dari Swedia yang bekerja di Swedish Air Force. Sedangkan yang nomor tiga lulusan Oxford University yang kini bekerja di Airbus. ”Padahal, saya hanya lulusan SMK Teknik Mekanik Otomotif,” jelas Arie.
Sekilas memang tak masuk akal. Bagaimana bisa seorang lulusan SMK yang belum pernah mendapatkan materi pendidikan CAD (computer aided design) mampu mengalahkan doktor dan mahasiswa S-3 yang bekerja di perusahaan pembuat pesawat? CAD adalah program komputer untuk menggambar suatu produk atau bagian dari suatu produk.
Rupanya, ilmu utak-atik desain teknik itu diperoleh dan didalami Arie dan kakaknya, Arfi, secara otodidak. Hampir setiap hari keduanya melakukan berbagai percobaan menggunakan program di komputernya. Mereka juga belajar dari referensi-referensi yang berserak di berbagai situs tentang design engineering.
”Terus terang dulu komputer saja kami tidak punya. Kami harus belajar komputer di rumah saudara. Lama-lama kami jadi menguasai. Bahkan, para tetangga yang mau beli komputer, sampai kami yang disuruh ke toko untuk memilihkan,” kenang Arfi.
Itulah sepercik kisah orang-orang yang telah sukses di freelancer, tidak perlu takut untuk ikut serta mengikuti jejak mereka dan tidak ada kerugian yang kita peroleh, karna kalau kita berhasil kita dapat pundi-pundi rejeki, kalaupun gagal skill kita semakin terasah sehingga secara otomatis knowledge kita menjadi bertambah.
REFERENSI
- http://www.wikipedia.org/
- http://blog.sribulancer.com/
- http://www.jpnn.com/
No comments:
Post a Comment